Rabu, 23 Desember 2015

Menajemen BK PAI



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Ada banyak factor yang menjadikan bimbingan dan konseling sangat di butuhkan. Komplikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh seseorang dimulai pada faktor psikologis, filosofis, social budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam pendidikan, sampai pada perluasan program pendidikan. Sehingga agar dapat membantu mempermudah dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dihadapi, maka dibutuhkan bimbingan dan konseling.
Oleh karenanya bimbingan dan konseling tidak akan tercipta, terselenggara, dan tercapai sesuaidengan apa yang diharapkan, maka dibutuhkan suatu system pengelolaan yang baik dan bermutu dalam artian bahwa bimbingan konseling harus dilakukan secara jelas, sistematis, terperinci, dan terarah. Oleh karena itu, manajemen bimbingan dan konseling yang baik sangat menentukan hasil proses kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan.
B.   Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, amka untuk memfokuskan permasalahan yang akan dibahas, kami mengidentifikasikan masalah –masalah yang terkandung dalam “ manajemen bimbingan dan konseling” ini adalah sebagai berikut :
1.  Perencanaan program dan pengaturan waktu pelaksanaa BK
2.  Implementasi tugas guru pembimbing
3.  Pengorganisaian BK
4.  Pemanfaatan fasilitas pendukung BK
5.  Pengadministrasian BK
6.  Pengarahan, Supervisi dan penilaian kegiatan BK
C.   Rumusan Masalah
Dari identifikasi yang sudah ditentukan maka Rumusan masalah yang terkandung didalam makalah ini adalah :
1.    Apa arti dari manajemen bimbingann dan konseling ?
2.    Apa saja konstruksi-konstruksi yang terdapat didalam manajemen bimbingan dan konseling ?
3.    Apa tujuan diaturnya manajemen bimbingan dan konseling itu sendiri ?

  BAB II
PEMBAHASAN
A.   Manajemen Bimbingan Dan Konseling
manajemen adalah sebuah proses penggunaan semua sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen bimbingan dan konseling adalah suatu kemampuan untuk mendayagunakan semua sumber administrasi dan organisasi bimbingan dan konseling dalam menangani satuan layanan dan satuan pendukung secara optima.
Stoner (1981) mengartikan manajemen bimbingan konseling adalah “management is the procces of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizing members and of using all other organizational resources ti anchieves stated organizational goals. “ dari pengertian ini dapat diketahui bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan dari hasilyang sudah dilakukan.
1.    Perencanaan Program Dan Pengaturan Waktu Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
Adapun mengenai program, dikenal dengan pengertian bahwa program bimbingan dan konseling adalah sederetan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan sehingga membutuhkan perencanaan yang lebih matang agar dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Perencanaan adalah suatu proses yang berkelanjutan untuk mengantisipasi dan menyiapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi atau suatu usaha untuk menentukan dan mengontrol kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Perencanaan – perencanaan tersebut disusun dengan cara menelaah kebutuhan-kebutuhan subjek sasaran atau konseling dimana perencanaan ini dapat member kejelasan mengenai arah pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Dalam perencanaan bimbingan dan konseling. Terutama disekolah harus diperhatikan beberapa aspek-aspek penting yang berpengaruh dalam kegiatan bimbingan dan konseling yaitu :
a.    Visi dan Misi
Visi merupakan sebuah tujuan yang akan dicapai, dimana dalam sebuah perencanaan BK harus  dari visi sebuah lembaga yang ada di atasnya.
Misi merupakan tahapan-tahapan yang dilalui untuk mencapai visi. Disini misi akan berjalan sesuai dengan kebutuhan managemen BK
b.    Dana
Sumber dana harus jelas karena sesuatu perencanaan memerlukan yang namanya dana, untuk mencapai dan menjalankan hasil dari perencanaan tersebut.
c.    SDM
Agar dapat berjalan dengan baik program yang sudah dicanangkan diperlukan SDM yang propesional dan mampu dibidangnya.
d.    Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana hal yang dapat membantu untuk kelancarang sebuah proses dari managemen BK

Faktor waktu adalah suatu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan program bimbingan dan konseling. Sebab, kelancaran pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh pelaksanaan yang dilaksanankan dengan tepat waktu sesuai dengan rencana. Sehingga, guru pembimbing harus bias mengatur waktu untuk menyusun, melaksanakan, menilai, menganalisis, dan menindaklanjuti program kegiatan bimbingan dan konseling. Maka, dalam hal ini perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

a.      Semua jenis program bimbingan dan konseling
b.      Kontak langsung dengan siswa yang dilayani
c.      Kegiatan bimbingan dan konseling tidak merugikan waktu belajar disekolah
d.      Kegiatan bimbingan dan konseling diluar jam sekolah dapat 50 %
Namun, selain beberapa hal tersebut, ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan oleh konselor dalam merencanakan program bimbingan dan konseling ialah bahwa konselor harus bias membuat jadwal kegiatan bimbingan dan konseling baik didalam maupun diluar jam belajar sekolah. Dan untuk mencapai hal ini, sekolah perlu mengupayakan agar ada waktu tertentu diluar jam pelajaran untuk kegiatan bimbingan serta guru pembimbing juga harus lebih cermat melihat waktu luang yang ada didalam jam pelajaran untuk digunakan pembimbing.
Adapun mengenai perencanaan program satuan layanan atau pendukung. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.     Menetapkan materi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa yang harus berkaitan dengan taraf perkembangan siswa
b.     Menetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai
c.      Menetapkan sasaran kegiatan
d.     Menetapkan bahan, sumber bahan, narasumber, serta personel yang terkait
e.     Menetapkan metode, tekhnik khusus, media dan alat yang akan digunakan.
f.       Menetapkan rencana penilailaian.
g.     Mempertimbangkan keterkaitan antara layanan yang telah direncanakan dengan kegiatan lain, serta
h.     Menetapkan waktu dan tempat
2.  Implementasi tugas guru pembimbing ( Konselor )
Unsure utama yang terdapat dalam tugas pokok seorang guru pembimbing adalah bidang-bidang bimbingan, jenis-jenis layanan, kegiatan pendukung, tahapan pelaksanaan program bimbingan dan konseling, serta jumlah siswa yang menjadi tanggung jawab dari seorang konselor untuk memperoleh layanan, dalam hal ini jumlah siswa minimal 150 siswa
Dalam SK Menpan No. 84/ 1993 pasal 4, secara tegas dijelaskan mengenai tugas guru pembimbing yaitu menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjutdalam program bimbingan terhadap peserta didik yang mnjadi tangnggunag jawabnya. Sehingga guru pembimbing berkewajiban dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa asuhnya. Bila dijabarkan, tugas pokok konselor adalah :
a.  Persiapan pelaksanaan yang meliputi persiapan fisik perangkat keras, persiapan bahan perangkat lunak, persiapan personil, persiapan keterampilan dalam menerapkan metode, tekhnik khusus, media, dan alat, serta persiapan administrasi.
b.  Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan wacana meliputi    penerapan metode, tekhnik khusus, media, dan alat, penyampaian  bahan, pemanfaatan sumber bahan, pengaktifan narasumber, efisiensi waktu, serta administrasi dan pelaksanaan.

3.    Pengorganisasian bimbingan dan konseling
Pengorganisasian bimbingan dan konseling adalah “ pengaturan dan penyusunan jajaran tenaga bimbingan dan konseling dan seluruhkegiatan bimbingan dan konseling yang menjadikan keseluruhannya menjadi satu kesatuna yang berstruktur sebagai unit kerja.
Agar pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan optimal, maka perlu diadakan pengorganisasian dimana didalamnya ditentukan tugas dan tanggung jawab para personel yang terdapat dalam organisasi tersebut.
a)        Kepala sekolah
        Kepala sekolah merupakan penanggung jawab kegiatan pendidikan disekolah, sehingga tugas kepala sekolah adalah :
1.  Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, dan bimbingan disekolah.
2.  Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
3.  Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling disekolah.
4.  Melakukan supervise terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling.
5.  Menetapkan coordinator guru pembimbing yang bertanggungajawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah berdasarkan kesepakatan bersama para guru pembimbing.
6.  Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal semester ( catur wulan ).
7.  Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing yang nantinya lampiran surat tersebut menjadi bukti fisik pelaksanaan tugas.
8.  Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan
b)     Wakil kepala sekolah
                    Adapun tugas dan tanggung jawab wakil kepala sekolah adalah membantu kepala sekolah dalam
1.    Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah.
2.    Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
3.    Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap bila wakil kepala sekolah tersebut memiliki latar belakang bimbingan dan konseling.
c)  Kooordinator guru pembimbing ( konselor )
Tugas kooordinator guru pembimbing adalah sebagai berikut :
1.    Mengkoordinasikan para guru pmbimbing dalam memasyarakatkan pelayanan bimbingan, menyusun dan melaksanakan program, mengadministrasikan kegiatan bimbingan, menilai program, dan mengadakan tindak lanjut.
2.    Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana, dan prasarana bimbingan dan konseling.
3.    Mempertanggungjawabkan pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
d)     Guru pembimbing ( konselor )
Tugas-tugas guru pembimbing adalah :
1.    Memasyarakatkan kegiatan bimbingan
2.    Merencanakan kegiatan bimbingan
3.    Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan
4.    Melaksanakan layanan bimbingan kepada siswa asuhannya
5.    Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan
6.    Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan
7.    Menganalisis hasil penilaian
8.    Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian.
9.    Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
10. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada coordinator guru pembimbing.
e)     Staf administrasi
                    Staf administrasi juga merupakan salah satu personel dalam organisasi bimbingan dan konseling. Dimana tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu guru pembimbing dan coordinator dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling disekolah, membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling, serta membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.
f)       Guru mata pelajaran
                    Guru mata pelajaran merupakan personel yang juga memiliki peranan penting dalam kegiatan bimbingan dan konseling, dimana tugas-tugasnya adalah :
1.  Membantu memasyarakatkan bimbingan dan konseling kepada para siswa.
2.  Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bimbingan.
3.  Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada konselor.
4.  Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program perbaikan dan program pengayaan)
5.  Membeikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dari guru pembimbing.
6.  Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan.
7.  Ikut serta dalam program layanan bimbingan.
g)     Wali kelas
Wali kelas berfungsi sebagai mitra kerja konselor yang memiliki tugas0tugas yaitu :
1.      Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan
2.      Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siwa untuk mengikuti layanan bimbingan.
3.      Menginformasikan kepada siswa dikelasnya mengenai layanan bimbingan agar mereka juga mendapatkan layanan bimbingan.
4.      Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang memerlukan mendapatkan perhatian khusus, serta.
5.      Ikut serta dalam konferensi kasus.
Bila personel dalam organisasi layanan bimbingan dan konseling sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melaksanakan pengarahan kepada setiap personel agar menjalankan tugas, tanggung jawab, serta wewenangnya dengan tepat.

4.    Pemanfaatan fasilitas pendukung bimbingan dan konseling
Fasilitas utama yang paling dibutuhkan dalam kegiatan bimbingan disekolah adalah ruangan-ruangan yang khusus untuk layanan bimbingan beserta perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan yang dapat menunjang tercapainya proses layanan bimbingan dan konseling yang berkualitas.

5.    Pengadministrasian bimbingan dan konseling
Tanpa administrasi yang baik, teratur dan mantap, proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tidak akan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya administrasi yang baik, teratur, dan mantap. Sehingga, setiap personel bimbingan yang mengetahui posisinya masing-masing baik, tugas, tanggung jawab, maupun wewenang yang dibebankan kepadanya sehingga dapat dilaksanakan hingga tercipta suatu mekanisme kerja yang baik, teratur, dan mantap.
Selanjutnya, dengan diadministrasikannya seluruh kegiatan, personalia, fasilitas, keuangan, pengawasaan, pembinaan, dan pengembangan bimbingan dan konseling secara jelas dan cermat maka dapat dipertanggunjaabkan secara penuh program bimbingan dan konseling tersebut.
6.   Pengarahan, supervise, dan penilaian kegiatan bimbingan konseling
a.    Pengarahan
Pengarahan adalah salah satu aspek penting dalam manajemen program layanan dan konseling. Pengarahan sebagai suatu fase administrative yang mencakup koordinasi, control, dan stimulasi terhadap yang lain. Disatu pihak, hal itu adakalanya dipikirkan sebagai suatu proses dan merupakan suatu fase pemberian komando, dan pada sisi lain merupakan wewenang dalam bertindak tan[a komando.
Adapun pentingnya pengarahan dalam program bimbingan ialah
·      Untuk menciptakan suatu koordinasi dan komunikasi dengan seluruh staf bimbingan yang ada.
·      Untuk mendorong staf bimbingan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan
·      Memungkinkan kelancaran dan evektivitas pelaksanaan program yang telah direncanakan.
b.  Supervise kegiatan bimbingan
Supervise merupakan salah satu tahap penting dalam manajemen program bimbingan. Supervise mencakup mencakup dua bentuk kegiata yaitu :
v  Sebagai konteol kualitas yang direncanakan untuk memelihara,
v  menyelenggarakan, dan menentang perubahan, serta
v  Mengadakan paerubahan, penataran, dan mengadakan perubahan perilaku.
Dalam melaksanakan tugasnya supervisor hendaknya menerima saran-saran para konelor dalam hubungannya dengan permasalahan-permasalahan perubahan dan pengembangan kurikulum, penyesuaian kurikulum bagi siswa, memasukkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi beberapa siswa atau semua siswa kedalam program sekolah.
Manfaat supervise dalam program bimbingan ialah :
Ø  Mengontrol kegitan-kegiatan dari para personel bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing,
Ø  Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personel bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing,
Ø  Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
Ø  Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancer kearah pencapaian tujuan sebagai yang telah ditetapkan.
  c.  Penilaian program layanan bimbingan
Penilaian kegiatan bimbingan disekolah adalah segala upaya, atau tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan disekolah dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bim ingan yang dilaksanakan.
Hal ini bertujuan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.
Adapun dua macam kegiatan penilaian program kegiatan yaitu penilaian proses dan penilaian hasil antara lain :
Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
§   Keterlaksanaan program;
§   Hambatan-hambatan yang dijumpai;
§   Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
§   Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan;
§   Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar, dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat ‘penilaian dalam proses’ yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
1.     mengamati partisipasi dan aktivitas dalam kegiatan layanan bimbingan.
2.     mengungkapkan pemahaman siswa-siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
3.     mengungkapkankegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktifitasnyadalam kegiatan layanan bimbingan.
4.     mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut.
5.     mengamati perkembangan siswa dari waktu kewaktu
6.     mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Khusus untuk kesatuan kegiatan pendukung, evaluasinya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.  mengungkapkan perolehan guru pembimbing sebagai hasil dari kegiatan pendukung, dan nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan layanan bimbingan terhadap siswa.
2.  mengungkapkan komitmen pihak-pihak yang terkait dalam penanganan / pengetasan masalah siswa.
3.  mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan pendukung.
Penilaian ditingkat sekolah bahwa tanggung jawab keoala sekolah yang dibantu olaeh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Disamping itu, penilaian kegitan bimbingan dilakukan oleh penjabat yang berwenang dari ins
Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, para penjabat dekdibut, organisasi profesi, bimbingan, sekolah lanjutan, dan lain sebagainya. Penilaian dilakukan dengan bebagai cara dan alat seperti wawancara, obsevasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis, hasil kerja siswa, dan sebagainya.
              Adapun metode yang dapat digunakan dalam penilaian program bimbingan dan konseling diantaranya sebagai berikut :
1.  Ketercapaian tujuan (goal attainment) bimbingan dan konseling yang dikaitkan dengan prestasi belajar siswa dan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling.
2.  Kemanfaatan layanan bimbingan dan konseling bagi siswa mendapat berbagai informasi, menguasai berbagai keterampilan hidup, menyesuaikan perilaku dengan lingkungan, dan memperoleh tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
3.  Kepuasan pelanggan (consumer satisfaction) layanan bimbingan dan konseling berupa kepuasan siswa, orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, dan personel sekolah lainnya terhadap bimbingan konseling.
4.  Penilaian ahli (expert assessment) berupa penilaian kepala sekolah, orang tua siswa, guru, dan pengawas terhadap berbagai layanan bimbingan dan konseling yang dibutuhkan. Berbagai pertanyaan evaluasi dapat dikemukakan seperti berikut.
Mengenai layanan bimbingan konseling yang dievaluasi adalah konseling individual dan kelompok, konsultasi dengan siswa, orang tua, dan giri baik individual maupun kelompok, pengukuran minat, kemampuan, perilaku, dan kemajuan belajar siswa, dan koordinasi layanan bimbingan dan konseling, dan mengenai tekhnik evaluasi program layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan cara observasi, rekaman audio dan video, wawancara, simulasi, penilaian diri, hasil kerja, dan lain sebagainya.
B.   Analisis Masalah
              Manajemen bimbingan dan konseling cukup berpengaruh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terutama ketika dihadaokan keoptimalan hasil yang dicapai pada titik puncak kegiatan. Kegiatan bimbingan yang telah jelas arah dan tujuannya, yang juga disertai engan kegiatan yang sudah terjadwal dengan baik dan menghasilkan suatu titik akhir yang optimal dibandingkan dengan kegiatan bimbingan dan konseling yang semaunya, tidak jelas arah dan tujuannya, serta terdapat kekacauan terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses penentuan keputusan yang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Penyusunan manajemen bimbingan dan konseling harus dilakukuan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri, agar nantinya usaha pengambilan suatu tindakan untuk menyelesaikan suatu masalah, itu benar-benar tepat dengan permasalahan yang dihadapi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konseling adalah proses perencanaan, pengorganisasian, serta pengontrol kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Dalam manajemen BK dibahas mengenai perencanaan implementasi tugas guru pembimbing yang mencakup persiapan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian bimbingan dan konseling yang didalamnya mencakup kepala sekolah, wakil kepala sekolah, coordinator knselor, konselor, staf administrasi, guru mata pelajaran, serta wali kelas yang tugas dan tanggung jawabnya telah ditentukan.
Tujuan manajemen BK adalah untuk mendapatkan usaha dan hasil yang optimal dalam kegiatan bimbingan dan konseling dalam menyelesaikan suatu masalah, serta untuk membenahi pelayanan bimbingan selanjutnya.
B. Saran-saran
1.      kepada lembaga, agar dapat mengadakan juga lembaga bimbingan dan konseling yang memiliki manajemen yang baik sehingga mengatasi masalah pada mahasiswa, terutama masalah yang berhubungan dengan akademik.
2.      kepada masyarakat, setidaknya juga berusaha  tahu mengenai bimbingan dan konseling agar dapat mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dengan meminta bantuan kepada orang yang professional dalam pelayanan dibidang bimbingan dan konseling.
3.      kepada individual, agar selalu berusaha terbuka dalam mencari penyelesaian suatumasalah yang dihadapinya kepada orang yamng memeng dapat dipercaya dan dapat dimintai pertolongan untuk sekedar dimintai prediksi-prediksinya dimasa yang akan dating.



DAFTAR PUSTAKA

Ø  Ridwan, Penanganan efektif BK disekolah, Bandung: Pustaka Belajar, 2005,
Ø  Nurishan juntika, achmad, Bimbingan & Konseling, Bandung:Refika Aditama, 2006.
Ø  Ahmad, juntika nurishan, Strategi Layanan BK,Bandung: Rafika aditama, 2007,


 Ridwan, Penanganan efektif BK disekolah, ( Bandung: Pustaka Belajar, 2005 ), Hal. 10
Nurishan juntika, achmad, Bimbingan & Konseling, (Bandung:Refika Aditama, 2006 ), hal. 58
Ridawan, Ibid, hal,56
 Ahmad, juntika nurishan, Strategi Layanan BK, ( Bandung: Rafika aditama, 2007 ), hal.33
Ahmad, juntika nurishan, Ibid, hal.42
 Ahmad, juntika nurishan, ibid, hal. 47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar