Ada dua macam
perkembangan yang di alami manusia yaitu , perkembangan jasmani dan
perkembangan rohani.Perkembangan jasmani di ukurberdasarkan umur
kronologis.Puncak perkembangan yang dicapai manusia disebut
kedewasaan.Sebaliknya ,perkembangan rohani di ukur berdasarkan tingkat
kemampuan ( abilitas ) . Pencapaian tingkat abilitas tertentu bagi perkembangan
rohani disebut istilah kematangan ( maturity ).
Seprti halnya dalam
tingkat perkembangan yang dicapai di usia
anak-anak,maka kedewasaan jasmani belum tentu berkembang setara dengan kematangan rohani. Secara normal, memang seorang yang sudah mencapai tingkat kedewasaan akan memiliki pula kemetangan rohani seperti kematangan berpikir, kematangan kepribadian maupun kematangan emosi. Tetapi perimbangan antara kedewasaan jasmani dan kematangan rohani ini ada kalanya tidak berjalan sejajar. Secara fisik ( jasmani ) seseorang mungkin sudah dewasa,tetapi secara rohani ia ternyata belum matang.
anak-anak,maka kedewasaan jasmani belum tentu berkembang setara dengan kematangan rohani. Secara normal, memang seorang yang sudah mencapai tingkat kedewasaan akan memiliki pula kemetangan rohani seperti kematangan berpikir, kematangan kepribadian maupun kematangan emosi. Tetapi perimbangan antara kedewasaan jasmani dan kematangan rohani ini ada kalanya tidak berjalan sejajar. Secara fisik ( jasmani ) seseorang mungkin sudah dewasa,tetapi secara rohani ia ternyata belum matang.
Faktor-faktor ini menurut Dr. Singgih D.
Gunarsa dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1)
Factor yang terdapat pada diri anak; dan
2) Factor yang berasal dari lingkungan
(Singgih D. Gunarsa,1981:87).
Adapun
factor intern anak itu yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah:
(1)
Konstitusi tubuh;
(2)
Struktur dan keadaan fisik;
(3)
Koordinasi motorik;
(4) Kemampuan mental dan bakat khusus ,
intelegansi tinggi, hambatan metal dan bakat khusus;
(5) Emosionalitasi.
Semua
faktor intern ini ikut mempengaruhi terlambat tidaknya perkembangan kepribadiaan
seseorang.
Selanjutnya,yang termasuk factor lingkungan
adalah :
(1)
Keluarga;
(2) Sekolah.
Selain itu, ada
faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang,yaitu kebudayaan tempat seseorang di sebarkan.Kebudayaan turut mempengaruhi
pembentukan pola tingkah laku serta berperan dalam pembentukan
kepribadian.Kebudayaan yang menekankan pada norma yang didasarkan kepada
nilai-nilai luhur seperti kejujuran, loyalitas, kerja sama,bagaimanapun akan
memberi pengaruh dalam membentuk pola dan sikap yang merupakan unsur dalam
kepribadian seseorang.Demikian pula halnya dengan kematangan beragama.
Adapun ciridan sikap dari orang yang matang
beragama terbagi menjadi dua macam yaitu:
1.Tipe Orang yang Sakit Jiwa ( The Sick Soul
)
2. Tipe Orang yang Sehat Jiwa ( Healthy –
Minded – Ness )
A. Tipe orang yang sakit jiwa, sikap keberagamaan orang yang sakit jiwa ini
di temui pada mereka yang pernah mengalami latar belakang kehidupan keagamaan
yang terganggu.Itulah yang jadi penyebab perubahan sikap yang mendadak terhadap
keyakinan agama.
a.Faktor intern yang di perkirakan menjadi
penyebab dari timbulnya sikap keberagamaan yang tidak lazim ini adalah :
1.Temperamen
Temperamen merupakan salah satu unsur
dalam membentuk kepribadian manusia sehingga dapat tercermin dari kehidupan
kejiwaan seseorang.
2.Gangguan Jiwa
Orang
yang mengidap gangguan jiwa menunjukkan kelainan dalam sikap dan tingkah
lakunya.
3.Konflik dan Keraguan
Ketika
kejiwaan yang terjadi pada diri seseorang mengenai keagamaan mempengaruhi sikap
keagamaannya sehingga dia akan memilih salah satu agama yang di
yakininya.Konflik dan keraguan ini dapat mempengaruhi sikap seseorang kepada
agama yang di anutnya seperti taat, fanatik, ataupun agnostic hingga ke ateis.
4.Jauh dari Tuhan
Orang
yang dalam kehidupannya jauh dari ajaran agama ,lazimnya akan merasa dirinya
lemah dan kehilangan pegangan saat menghadapi cobaan.
Ada beberapa ciri tindak keagamaan mereka
yang mengalami kejiwaan itu umumnya cendrung menampilkan sikap :
a). Pesimis
b). Introvert
c).
Menyenangi paham yang ortodoks
d). Mengalami proses keagamaan secara non
graduasi
b.Faktor ekstern yang di perkirakan turut
mempengaruhi sikap keagamaan secara mendadak , adalah :
1.Musibah
2.Kejabatan
B. Tipe orang yang sehat jiwa
Ciri dan sipat agama
pada orang yang sehat jiwa menurut W.Starbuck yang di kemukakan oleh W. Houston
Clark dalam bukunya Religion Psychology adalah :
a.Optimis
dan gembira
b.Ekstrovet
dan tak mendalam
c.Menyenangi
ajaran kehidupan yang liberal
d.Menyenangi
teologi yang luwes dan tidak kaku
e.Menunjukkan
tingkah laku keagamaan yang lebih bebas
f.Menekankan
ajaran cinta kasih dari pada kemurkaan dan dosa
g.Mempelopori
pembelaan terhadap kepentingan agama secara social
h.Tidak
menyenangi implikasi penebusan dosa dan kehidupan kebiaraan
i.Bersifat
liberal dalam menafsirkan pengertian ajaran agama.
j.Selalu
berpandangan positif
k.Berkembang
secara graduasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar